Cerita Adam Rusydi, Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur, Alumni Unesa: Terapkan Empat Kunci Mencintai Pekerjaan

“Baginya bekerja harus dengan ketekunan, ketulusan, dan cinta. Memberikan karya yang maksimal dan kebermanfaatan bagi sesama adalah salah satu wujud mencintai pekerjaan. Selama meniti karier dan pengabdian, dia menemukan ada empat kunci mencintai pekerjaan.”
MEMBANGGAKAN: Adam Rusdi kini berkirprah sebagai anggota DPRD Jawa Timur.

IKAUNESA.ID – Adam Rusydi, saat ini menjadi Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur. Politikus Partai Golkar yang merupakan alumni Prodi S-1 Pendidikan Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi, Unesa angkatan 2003 itu menggantikan posisi Mayjend TNI (Purn) Istu Hari Subagio yang telah ditetapkan sebagai pejabat sementara (Pjs) Wakil Ketua DPRD Jatim.

Adam mengatakan, sebenarnya tidak pernah ingin berkarier di dunia politik. Namun, pertemuannya dengan politisi senior partai Golkar Adis Kadir, yang kini menjadi anggota DPR RI membuat ketertarikannya dengan dunia politik semakin kuat. Oleh Adis Kadier, dia diminta menjadi tenaga ahli DPR RI tahun 2014-2019.

“Beliau menjadi senior, mentor, dan pembimbing saya dalam karier berpolitik,” terangnya.

Dipercaya menjadi Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur.

Pasang surut berkecimpung di rimba politik, tentu bukan hal yang mudah. Apalagi, dunia politik sangat luas dan kompleks. Tapi, Adam menyadari bahwa aspek terbesar dalam politik adalah kemampuan membangun kepercayaan kepada masyarakat.

“Bagi saya itu bukan tantangan, itu adalah sebuah kewajiban ketika seseorang memutuskan aktif di dunia politik maka aspek utamanya adalah mementingkan kepentingan masyarakat,” tandasnya.

Bagi Adam, semua program sangat berkesan, mulai dari melakukan pendekatan kepada kelompok pengajian, melakukan pendampingan kepada kelompok UMKM, bantuan bedah rumah kepada masyarakat, hingga beasiswa pendidikan.

Tentu, kiprahnya di dunia politik sangat berkaitan dengan pengalaman organisasi selama kuliah. “Harus ada pembeda antara ilmu kuliah dengan ilmu kerja. Ketika berbicara tentang kuliah, haruslah niat menuntut ilmu (belajar) karena jika niatnya yang lain akan kecewa jika tidak mendapatkannya,” ungkapnya.

Pengalaman-pengalaman berorganisasi di kampus itu, terang Adam, sangat memberikan dampak signifikan dalam menapaki jenjang kariernya saat ini sebagai anggota DPRD Jawa Timur. Dulu, selain aktif di organisasi kampus, Adam juga aktif dalam organisasi di luar kampus yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). “Saya menjadi Ketua Komisariat Sosial Budaya HMI Unesa,” terang Adam.

Adam, demikian panggilan akrabnya memang senang berorganisasi. Dia aktif berorganisasi mulai dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (BEMF), hingga Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM-U). “Di Unesa, saya belajar banyak hal mulai dari manajemen diri sendiri sampai dengan manajemen organisasi,” ujarnya.

Sungguh-sungguh dan Terukur

Dua kali berhasil lolos menjadi anggota DPRD Jawa Timur

Dalam menjalankan proses kehidupan, Adam senantiasa meneguhkan prinsip bahwa segala apa yang dia lakukan mulai dari kuliah, berorganisasi, dan berkarier di partai politik hingga proses pencalegan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan terukur. “Tentu, tahapan-tahapan karier itu tidak mudah tetapi saya selalu yakin dan tetap dengan mengukur kemampuan,” imbuhnya.

Adam menandaskan, dalam ilmu kerja, terdapat empat kunci yang penting diterapkan. Keempat kunci itu adalah kejujuran, integritas, keinginan yang sungguh-sungguh sepenuh hati sesuai potensi yang dimilik dan kreativitas.

“Dimanapun kita bekerja, di situlah karya harus kita tampilkan. Di manapun pekerjaan kita, keempat kunci pekerjaan itu harus diterapkan, karena yang terpenting dalam bekerja adalah mencintai pekerjaan,” tegasnya.

Dengan empat hal itu, Adam yakin seseorang bisa mencintai pekerjaan. Jika sudah mencintai pekerjaan, maka sudah pasti pekerjaan itu akan mencintai kita. Ketika pekerjaan mencintai maka yakinlah akan banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi dalam diri kita. “Sebelum kita meminta dicintai oleh pekerjaan, kita terlebih dahulu harus mencintai pekerjaan itu,” tukasnya.

Faktor dominan terakhir yang tidak boleh dilupakan dan menjadi salah satu penentu kesuksesan, jelas Adam, adalah harus berbakti kepada kedua orang tua. Tidak sekadar mencari restu tetapi adalah bakti yang diberikan. “Tanpa berbakti maka tidak akan mungkin bisa meraih apa yang diinginkan. Dengan berbakti pada kedua orang tua, pasti akan selalu ada jalan untuk pekerjaan,” pungkasnya memberi pesan.

Untuk diketahui, Adam mulai tertarik dan bergabung ke partai politik pada 2010. Ia mengawali tugas di Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar Kota Surabaya. Kemudian, pada 2015 hingga 2020, ia aktif di Pengurus Pleno Golkar Jawa Timur. Pada 2021, ia terpilih sebagai Ketua Golkar Kabupaten Sidoarjo. (*)

Penulis: Azhar Adi Mas’udi

Editor: Basyir Aidi

Share:

Berita lainnya

Unesa Juara Umum Pomprov III Jatim

ikaunesa.id – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tampil sebagai juara umum dengan meraih 162 medali, dengan rincian 69 medali emas, 49 medali perak dan 53 medali perunggu. Torehan ini melebihi perolehan medali di Pomprov II Jatim 2023 lalu di Jember yang hanya mengoleksi 100 medali dengan rincian 41 emas, 32 perak

Talkshow IKA Unesa: Akses Pendidikan, Industrialisasi dan Pemberantasan Korupsi jadi Solusi

IKAUNESA.ID,- SURABAYA—Masa depan Indonesia yang tergambar dalam visi Indonesia Emas 2045 sangat ditentukan kualitas manusianya. Kualitas manusia ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Karena itu, akses dan kualitas pendidikan harus benar-benar diperhatikan. Setelah anak-anak bangsa berproses melalui pendidikan, maka selanjutnya adalah perlu industrialisasi untuk menyerap sumber daya dan kompetensi yang dihasilkan. Di

Jl. Raya Kampus Unesa, Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur 60213

© 2025 All Rights Reserved.

Scroll to Top