Ayunda Mahdalena, Alumni Fisipol Unesa yang Dapat Beasiswa Penuh

“Anak-anak butuh dorongan dari lingkungan terdekatnya, terutama orang tua. Kalau orang tua terlibat, anak lebih semangat dan mulai bisa lepas dari kecanduan gawai.”
Ayunda Mahdalena Putri, alumnus prodi S-1 PPKn, Fisipol, Unesa.

IKAUNESA.ID – Ayunda Mahdalena Putri berhasil mendapatkan beasiswa penuh dari Universitas Negeri Surabaya. Alumnus prodi S-1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) itu masuk Unesa melalui Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) – Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Perempuan kelahiran Bojonegoro, 19 Mei 2003 ini tidak dibesarkan dalam kondisi serba cukup. Sejak duduk di bangku kelas tiga SMA, ayahnya jatuh sakit dan tak lagi bisa bekerja, sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga. Di tengah kondisi itu, sang kakak turut mengambil peran besar sebagai tulang punggung keluarga.

Ayunda menyadari bahwa kakaknya pun suatu saat akan membangun kehidupannya sendiri. Karena itu, ia tidak ingin selamanya bergantung. Ia harus bisa mandiri. Motivasi itu membuat Ayunda mulai berjuang untuk bisa berdiri di atas kaki sendiri. Ia mengurus segala syarat dan proses agar bisa mendapatkan beasiswa masuk kuliah.

Perjuangannya berbuah manis. Ia berhasil masuk ke Unesa melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan beasiswa penuh. Ayunda menulis skripis berjudul Minimnya Minat Anak-anak terhadap Permainan Tradisional Akibat Kecanduan Game Online. Ia melakukan penelitian di Kelurahan Simokerto, Surabaya, tepatnya di Kampoeng Dolanan, sebuah kampung tematik yang rutin mengadakan kegiatan bermain permainan tradisional seperti egrang, congklak, petak umpet, hingga holahop.

Ia tertarik melihat bagaimana orang tua di kawasan itu mendukung anak-anak untuk ikut serta bermain. Lewat skripsinya, Ayunda mengkaji bentuk-bentuk dukungan orang tua berdasarkan teori Dukungan Sosial dari James S. House.

Dari penelitian itua, ditemukan empat bentuk utama dukungan orang tua. Pertama, emosional seperti memberi izin atau menyuruh anak bermain ke Kampoeng Dolanan. Kedua, instrumental yakni memberi uang saku, menemani, hingga mengantar. Ketiga, informasional yakni mengajarkan cara bermain dan memberi nasihat. Dan, keempat, penghargaan yakni degan memberikan pujian dan motivasi.

“Anak-anak butuh dorongan dari lingkungan terdekatnya, terutama orang tua. Kalau orang tua terlibat, anak lebih semangat dan mulai bisa lepas dari kecanduan gawai,” jelasnya.

Perjalanan kuliahnya juga tak selalu mulus. Salah satu momen paling menantang adalah ketika ia mencalonkan diri sebagai wakil ketua Himpunan Mahasiswa Prodi PPKn, bersamaan dengan jadwal Ujian Akhir Semester. Ia harus mempersiapkan visi-misi, debat pemira, dan kampanye di sore hingga malam hari, sementara pagi hingga siang ia fokus mengerjakan ujian. Bahkan sempat tak tidur tiga hari berturut-turut. Hasilnya? Ia berhasil terpilih sebagai wakil ketua dan nilai ujian tetap aman. “Waktu itu, aku sempat kena tipes juga. Tapi, ternyata semua kelelahan itu nggak sia-sia,” ujarnya sambil tersenyum.

Selain di organisasi internal kampus, Ayunda juga aktif dalam berbagai kegiatan eksternal dan nasional. Ia pernah menjadi Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Prodi PPKn Periode 2023, anggota Himpunan Mahasiswa Nasional PPKn Wilayah III Bidang Kajian Akademik Periode 2022–2024, Anggota Departemen Pengembangan dan Pengkaderan Organisasi FKMB UNESA, dan berbagai organisasi lainnya. Bahkan, di tengah kesibukan itu, ia masih mampu menunjukkan prestasi akademik sebagai Juara 1 Lomba Pidato Civic Education Fair 2021 dan Juara 1 Lomba Orasi tahun 2022.

Di tengah keterbatasan, Ayunda belajar untuk terus berusaha dan tetap rendah hati. Ia membagikan beberapa tips sederhana yang bisa dilakukan mahasiswa lain, yakni jangan menunda tugas, biasakan mengulang materi setelah kelas, aktif di kelas, dan jangan takut mengambil kesempatan yang datang, baik itu lomba, organisasi, atau kegiatan kampus lainnya. “Do your best. Orang lain nggak selalu tahu prosesmu, tapi kamu tahu kamu sudah berjuang semaksimal mungkin. Dan itu yang penting,” tandasnya.

Reporter: sindy Editor: Basyir Aidi

Share:

Berita lainnya

Unesa Juara Umum Pomprov III Jatim

ikaunesa.id – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tampil sebagai juara umum dengan meraih 162 medali, dengan rincian 69 medali emas, 49 medali perak dan 53 medali perunggu. Torehan ini melebihi perolehan medali di Pomprov II Jatim 2023 lalu di Jember yang hanya mengoleksi 100 medali dengan rincian 41 emas, 32 perak

Talkshow IKA Unesa: Akses Pendidikan, Industrialisasi dan Pemberantasan Korupsi jadi Solusi

IKAUNESA.ID,- SURABAYA—Masa depan Indonesia yang tergambar dalam visi Indonesia Emas 2045 sangat ditentukan kualitas manusianya. Kualitas manusia ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Karena itu, akses dan kualitas pendidikan harus benar-benar diperhatikan. Setelah anak-anak bangsa berproses melalui pendidikan, maka selanjutnya adalah perlu industrialisasi untuk menyerap sumber daya dan kompetensi yang dihasilkan. Di

Jl. Raya Kampus Unesa, Lidah Wetan, Kec. Lakarsantri, Surabaya, Jawa Timur 60213

© 2025 All Rights Reserved.

Scroll to Top